Anak kalian pasti pernah mendapatkan vaksinasi dipuskesmas, jika kalian tahu, teknik vaksinasi sudah lumayan tua diterapkan dalam masyarakat muslim. Teknik pengobatan vaksinasi (inoculation,vaccination, immunization) pernah diterapkan secara luas dalam masyarakat dibawah kerajaan Islam Ottoman di Turki, estimasi skt 1400 an, untuk mengobati penyakit sejenis cacar (smallpox, demam). Teknik pengobatan ini lantas diboyong ketanah Eropa oleh seorang perempuan bangsawan victoria Lady Mary Wortley Montagu (15 May 1689 – 21 August 1762).
Ceritanya dimulai ketika Lady Montagu mengikuti tugas suaminya sebagai diplomat kenegara Ottoman Turki. Dia adalah wanita bangsawan Inggris asli, terdidik baik, dan juga seorang penulis. Bulan pertamanya di Turki dia banyak menjalin persahabatan dengan kaum wanita Turki, sekaligus saling bertukar pemikiran tentang perbedaan dua budaya. Misal dia disebut oleh wanita Turki sebagai: perempuan yang malang karena diiharuskan suaminya memakai "kurungan dibadannya",ini adalah sebutan corset dan jenis baju lebarnya yang memang bentuknya spt dijepit didalam kurungan.
Hal lain yang Lady Montagu pelajari adalah tentang pengobatan dalam masyarakat Islam disana. Disana dia menyaksikan sendiri bagaimana penanganan penyakit cacar dg teknik vaksinasi. Kebetulan, kakaknya dulu pernah tewas akibat serangan wabah cacar, sehingga dia tahu betul seperti apa bahayanya penyakit ini. Apa yang dia lihat di Turki itu lantas diterapkan keanaknya sendiri saat tinggal disana. Dia adalah bangsawan Eropa pertama yang mengijinkan dirinya dan anaknya diberikan vaksinasi.
Ketika dia pulang ke London, dia serta merta mempromosikan cara pengobatan ala Islam Ottoman ini kepada beberapa orang disana. Sikap dia mendapat perlawanan dari banyak pihak dengan mengatakan "pengobatan Oriental" tidak bisa dijamin benar. Biasalah, supremasi dan kesombongan Eropa berbicara disini, terlebih karena Ottoman adalah kerajaan Islam. Dalam catatan sejarah, dekade sebelumnya, ribuan pasukan Salib raja Richard Lion Heart raja Inggris pernah dihancurkan saat akan merebut kota suci Jerusalem oleh pasukan Sultan Salahuddin, jadi masuk akal jika sentimen anti Arab dan anti Islam sangat kental di Inggris.
Kebetulan tahun 1721 London dihajar epidemi smallpox. Lady Montagu lalu membujuk ratu Caroline agar mau melakukan prosedur ini. Lady Montagu dibantu dengan seorg ahli kimia Charles Maitland yg pernah ikut bertugas di Ottoman dan paham proses vaksinasi, lalu menjelaskan prosesnya. Untuk menguji bahwa vaksinasi ala Ottoman ini tidak beracun maka disodorkan 7 orang narapidana (terpidana mati sebetulnya), untuk jadi kelinci percobaan. Janjinya, jika mereka sukses hidup setelah vaksinasi, maka dibebaskan dan diberi ampunan. Ternyata 7 napi ini selamat dan mereka bebas (kebangetan, dijajal sama napi). Lalu ujicoba dilakukan kepada beberapa anak kecil, sekalilagi semua sukses hidup. Pada tahun 1722, akhirnya Raja Inggris King George mengijinkan Charles Maitland untuk memberikan vaksinasi bagi anak anaknya, cucunya dan istrinya. Cara pengobatan Turki yakni inoculation (vaccination, immunization) yang tadinya ditentang habis habisan oleh semua kalangan di Inggris akhirnya diterapkan secara meluas di 1754. Lady Montagu tercatat dalam sejarah akhirnya karena dialah yg membawa teknik vaksinasi ini ke Eropa dari masyarakat Ottoman.
Alhamdulilah memberi manfaat bagi kesehatan manusia
Muhammad SAW bersabda: “Belajarlah apa yang kamu kehendaki, Allah tidak akan memberi pahala kepadamu sehingga kamu mengamalkan.” (HR Ibnu Abdil Barr dan Ad Dailami).
Islam empire of faith, kingdom of knowledge
#ramadhan
https://en.wikipedia.org/wiki/Lady_Mary_Wortley_Montagu
http://www.academia.edu/1546580/Smallpox_inoculation_and_the_Ottoman_contribution_A_brief_historiography
http://www.vaccinationcouncil.org/2013/08/27/vaccination-a-mythical-history-by-roman-bystrianyk-and-suzanne-humphries-md/
http://english.yenisafak.com/mobil/columns/haticekarahan/a-lost-ottoman-legacy-the-knowledge-of-vaccines-2006813
Ceritanya dimulai ketika Lady Montagu mengikuti tugas suaminya sebagai diplomat kenegara Ottoman Turki. Dia adalah wanita bangsawan Inggris asli, terdidik baik, dan juga seorang penulis. Bulan pertamanya di Turki dia banyak menjalin persahabatan dengan kaum wanita Turki, sekaligus saling bertukar pemikiran tentang perbedaan dua budaya. Misal dia disebut oleh wanita Turki sebagai: perempuan yang malang karena diiharuskan suaminya memakai "kurungan dibadannya",ini adalah sebutan corset dan jenis baju lebarnya yang memang bentuknya spt dijepit didalam kurungan.
Hal lain yang Lady Montagu pelajari adalah tentang pengobatan dalam masyarakat Islam disana. Disana dia menyaksikan sendiri bagaimana penanganan penyakit cacar dg teknik vaksinasi. Kebetulan, kakaknya dulu pernah tewas akibat serangan wabah cacar, sehingga dia tahu betul seperti apa bahayanya penyakit ini. Apa yang dia lihat di Turki itu lantas diterapkan keanaknya sendiri saat tinggal disana. Dia adalah bangsawan Eropa pertama yang mengijinkan dirinya dan anaknya diberikan vaksinasi.
Ketika dia pulang ke London, dia serta merta mempromosikan cara pengobatan ala Islam Ottoman ini kepada beberapa orang disana. Sikap dia mendapat perlawanan dari banyak pihak dengan mengatakan "pengobatan Oriental" tidak bisa dijamin benar. Biasalah, supremasi dan kesombongan Eropa berbicara disini, terlebih karena Ottoman adalah kerajaan Islam. Dalam catatan sejarah, dekade sebelumnya, ribuan pasukan Salib raja Richard Lion Heart raja Inggris pernah dihancurkan saat akan merebut kota suci Jerusalem oleh pasukan Sultan Salahuddin, jadi masuk akal jika sentimen anti Arab dan anti Islam sangat kental di Inggris.
Kebetulan tahun 1721 London dihajar epidemi smallpox. Lady Montagu lalu membujuk ratu Caroline agar mau melakukan prosedur ini. Lady Montagu dibantu dengan seorg ahli kimia Charles Maitland yg pernah ikut bertugas di Ottoman dan paham proses vaksinasi, lalu menjelaskan prosesnya. Untuk menguji bahwa vaksinasi ala Ottoman ini tidak beracun maka disodorkan 7 orang narapidana (terpidana mati sebetulnya), untuk jadi kelinci percobaan. Janjinya, jika mereka sukses hidup setelah vaksinasi, maka dibebaskan dan diberi ampunan. Ternyata 7 napi ini selamat dan mereka bebas (kebangetan, dijajal sama napi). Lalu ujicoba dilakukan kepada beberapa anak kecil, sekalilagi semua sukses hidup. Pada tahun 1722, akhirnya Raja Inggris King George mengijinkan Charles Maitland untuk memberikan vaksinasi bagi anak anaknya, cucunya dan istrinya. Cara pengobatan Turki yakni inoculation (vaccination, immunization) yang tadinya ditentang habis habisan oleh semua kalangan di Inggris akhirnya diterapkan secara meluas di 1754. Lady Montagu tercatat dalam sejarah akhirnya karena dialah yg membawa teknik vaksinasi ini ke Eropa dari masyarakat Ottoman.
Alhamdulilah memberi manfaat bagi kesehatan manusia
Muhammad SAW bersabda: “Belajarlah apa yang kamu kehendaki, Allah tidak akan memberi pahala kepadamu sehingga kamu mengamalkan.” (HR Ibnu Abdil Barr dan Ad Dailami).
Islam empire of faith, kingdom of knowledge
#ramadhan
https://en.wikipedia.org/wiki/Lady_Mary_Wortley_Montagu
http://www.academia.edu/1546580/Smallpox_inoculation_and_the_Ottoman_contribution_A_brief_historiography
http://www.vaccinationcouncil.org/2013/08/27/vaccination-a-mythical-history-by-roman-bystrianyk-and-suzanne-humphries-md/
http://english.yenisafak.com/mobil/columns/haticekarahan/a-lost-ottoman-legacy-the-knowledge-of-vaccines-2006813
0 Response to "Vaksinasi dari Kesultanan Ottoman diangkut ke Eropa"
Posting Komentar