William Harvey seorg Inggris victorian, penulis "De motu cordis" 1628 sering dianggap sbg Bapak "blood pulmonary circulation". Faktanya skt 400 tahun sebelumnya dia, Ibn al-Nafis inilah yang membuat skema aliran darah paruparu.
Nama lengkap muslim saintis ini adl, Ala-al-din abu Al-Hassan Ali ibn Abi-Hazm al-Qarshi al-Dimashqi, dialah orang pertama yang membuat skema aliran darah didada seorg manusia yang kemudian menjadi dasar berpikir penting memahami paru dan jantung manusia, dan fungsi faal tubuh ini.
Salah satu statement dia yang super keren mengenai aliran darah ini yakni dia percaya ada hubungan antara arteri pulmonalis, ventricle (kamar jantung), dan vena yakni melewati saluran poripori tak terlihat (disebut oleh dia dalam arabnya sbg: manafidh). Kata "manafidh" atau dijaman modern disebut "saluran kapiler" adalah sebuah hasil peneltian yang maju dimasa Ibn Nafis, karena penelitian saluran kapiler baru dipaparkan oleh Marcello Malpighi sekian ratus tahun kebelakang (1628 – 1694).
Ibnu Nafis (1210 –1288) lahir di desa al-Qurashiyya disamping sungai Oxus, dipojokan Damascus. Bagaimana bisa seorang muslim Arab sampai paham aliran darah manusia? Dia adalah pegawai sebuah rumah sakit yang dibiayai oleh Pangeran Nur-al Din Muhmud ibn Zanki. Ibnu Nafis belajar ilmu tabib/ kedokteran dari gurunya yang juga kepala rumah sakit ini, Muhadhdab al-Din ‘Abd al-Rabin ib ‘Ali al-Dakhwar. Sebagai pegawai dirumah sakit itu, maka ia paham bagaimana kerja tubuh manusia. Dia menjadi kepala tabib disana sampai akhir hayatnya. Pengalaman kerja dibidang pengobatan membuat dia rajin membuat tulisan kajian kesehatan spt Kitab al-Shamil fi ‘l-Sina’a al-Tibbiyya (Comprehensive Book in the Art of Medicine), juga membuat tulisan skt 300 volume, tapi yang resmi dipublikasikan skt 80 edisi saja. Jangan anggap remeh hasil tulisan dia karena karyanya sudah masuk dalam ratusan katalog kedokteran dan sains ilmiah dijaman modern ini, diantaranya: Cambridge University Library, the Bodleian Library (Oxford
Inggris), dan Lane Medical Library di Stanford University.
Nah masuk akal kan kenapa dia jagoan dibidang ini?
Ibnu Nafis wafat 1288, di Cairo. Dia menyumbangkan/ me-waqaf kan rumah miliknya dan seluruh isi perpustakaan pribadinya kepada RS Qalawun (artinya: rumah kesembuhan). Sungguh manusia yg mulia sifatnya, waqaf dia itu (menyerahkan hartanya) memberi manfaat buat khalayak luas khususnya dunia pengobatan.
.
"Maka bertanyalah kepada orang-orang yang berpengetahuan jika kamu tidak mengetahui" ( AN NAHL 16 : 43 )
Islam empire of faith, kingdom of knowledge
#ramadhan
http://www.sciencemuseum.org.uk/broughttolife/people/ibnalnafis.aspx
http://special.lib.gla.ac.uk/exhibns/month/june2007.html
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2612469/
https://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Nafis
http://www.britannica.com/biography/Ibn-an-Nafis
Nama lengkap muslim saintis ini adl, Ala-al-din abu Al-Hassan Ali ibn Abi-Hazm al-Qarshi al-Dimashqi, dialah orang pertama yang membuat skema aliran darah didada seorg manusia yang kemudian menjadi dasar berpikir penting memahami paru dan jantung manusia, dan fungsi faal tubuh ini.
Salah satu statement dia yang super keren mengenai aliran darah ini yakni dia percaya ada hubungan antara arteri pulmonalis, ventricle (kamar jantung), dan vena yakni melewati saluran poripori tak terlihat (disebut oleh dia dalam arabnya sbg: manafidh). Kata "manafidh" atau dijaman modern disebut "saluran kapiler" adalah sebuah hasil peneltian yang maju dimasa Ibn Nafis, karena penelitian saluran kapiler baru dipaparkan oleh Marcello Malpighi sekian ratus tahun kebelakang (1628 – 1694).
Ibnu Nafis (1210 –1288) lahir di desa al-Qurashiyya disamping sungai Oxus, dipojokan Damascus. Bagaimana bisa seorang muslim Arab sampai paham aliran darah manusia? Dia adalah pegawai sebuah rumah sakit yang dibiayai oleh Pangeran Nur-al Din Muhmud ibn Zanki. Ibnu Nafis belajar ilmu tabib/ kedokteran dari gurunya yang juga kepala rumah sakit ini, Muhadhdab al-Din ‘Abd al-Rabin ib ‘Ali al-Dakhwar. Sebagai pegawai dirumah sakit itu, maka ia paham bagaimana kerja tubuh manusia. Dia menjadi kepala tabib disana sampai akhir hayatnya. Pengalaman kerja dibidang pengobatan membuat dia rajin membuat tulisan kajian kesehatan spt Kitab al-Shamil fi ‘l-Sina’a al-Tibbiyya (Comprehensive Book in the Art of Medicine), juga membuat tulisan skt 300 volume, tapi yang resmi dipublikasikan skt 80 edisi saja. Jangan anggap remeh hasil tulisan dia karena karyanya sudah masuk dalam ratusan katalog kedokteran dan sains ilmiah dijaman modern ini, diantaranya: Cambridge University Library, the Bodleian Library (Oxford
Inggris), dan Lane Medical Library di Stanford University.
Nah masuk akal kan kenapa dia jagoan dibidang ini?
Ibnu Nafis wafat 1288, di Cairo. Dia menyumbangkan/ me-waqaf kan rumah miliknya dan seluruh isi perpustakaan pribadinya kepada RS Qalawun (artinya: rumah kesembuhan). Sungguh manusia yg mulia sifatnya, waqaf dia itu (menyerahkan hartanya) memberi manfaat buat khalayak luas khususnya dunia pengobatan.
.
"Maka bertanyalah kepada orang-orang yang berpengetahuan jika kamu tidak mengetahui" ( AN NAHL 16 : 43 )
Islam empire of faith, kingdom of knowledge
#ramadhan
http://www.sciencemuseum.org.uk/broughttolife/people/ibnalnafis.aspx
http://special.lib.gla.ac.uk/exhibns/month/june2007.html
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2612469/
https://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_al-Nafis
http://www.britannica.com/biography/Ibn-an-Nafis
0 Response to "Ibnu al-Nafis bapak "blood pulmonary circulation""
Posting Komentar