
Long weekend yang padat. Semua mendadak berlibur.
Jogja dipenuhi oleh pendatang dadakan dari semua penjuru pulau Jawa. Ada yg memang sengaja pulkam karena “hari kejepit nasional”, dan ada yang sengaja mengambil cuti liburan. Dampak paling jelas adalah kontan penuhnya semua kamar hotel kelas 1, hingga kelas melati disekitar Jogja. Padahal kemarin sudah berencana check out keluar dari Sekar Kedathon, tapi jadi batal, lantas masuk check in lagi, akibat tidak adanya hotel di Jogja yg punya kamar kosong. Satu jam lebih telpon kesana sini cari hotel di Jogja tapi gak ada yg kosong.
Beginilah jika gak melihat tanggal, sampai lupa dengan kapan hari libur kejepit seperti ini. Sikon macam ini bisa membuat trip mampet sia sia disatu lokasi kelamaan. Apa enaknya tinggal disatu tempat lebih dari 3 hari? Semuanya harus bergerak cepat pindah pindah sesuai kemauan.

Perjalanan ke Wedi Ombo dan Wonosari dibatalkan, arah jalan mungkin dipindahkan menuju bukit Menoreh saja. Dua hari disana tampaknya sudah cukup. Disitu akan menjajal “rute panas” perbukitan Menoreh, lalu menyusuri perkampungan tua diseputar candi Borobudur atau Mendut. Kata teman, ada rumah disitu sudah berdiri sejak abad ke 7 Masehi. Menoreh punya karakter ebatuan padas keras terbungkus tanah lembek. Area itu seringkali longsor. Semoga gak ada apa apa sih selama kita main sepeda disana. Lokasi Borobudur adalah “trip keliling candi” penutup buat episode liburan kali ini. Setelah selesai disana, mobil akan mengarah menuju Purwokerto, Tasik, dan Lembang. Diketiga tempat itu karakter medannya akan berbeda dari yg ditemui disekitar area dukuh Plaosan Lor. Tiga lokasi terkahir adalah area dingin pegunungan yg basah dan lembab. Bolehlah buat penutup perjalanan, kita hepi saja kesana. *** hsgautama.blogspot.com
0 Response to "Short Visit > Mampet karena "hari kejepit nasional""
Posting Komentar