Tony Elumelu Mendaftar 3 Hal yang Harus Dilakukan Afrika untuk Menjembatani Kesenjangan Infrastruktur

Tony Elumelu Mendaftar 3 Hal yang Harus Dilakukan Afrika untuk Menjembatani Kesenjangan Infrastruktur

Elumelu, juga pendiri The Tony Elumelu Foundation, mengimbau Afrika untuk memungkinkan sektor swasta berperan bersama dalam pengembangan infrastruktur.

Ia menyampaikan semuanya ini dalam pidato kuncinya pada pertemuan Caucus Afrika yang diadakan di Bangui, Republik Afrika Tengah.

Pertemuan ini bertema, 'Infrastruktur yang Tangguh, Modal Manusia, dan Aset Hijau'.

Elumelu menyoroti bahwa di seluruh Afrika, terdapat kesenjangan infrastruktur yang dalam dan persisten.

"Dari jalan raya hingga pelabuhan, listrik hingga koneksi internet, kita tertinggal. Kita tidak dapat mencapai kemakmuran tanpa fondasi pembangunan modern. Tanpa mengatasi celah-celah ini, kita tidak dapat membuka pertumbuhan dan kemakmuran yang layak bagi rakyat kita," katanya.

Ia menekankan bahwa akses energi adalah penggerak paling kritis atau penghalang bagi kemajuan Afrika, menyebutkan bahwa hingga 70% penduduk Afrika masih tidak memiliki akses listrik.

Negara saya, Nigeria, menghasilkan kurang dari 7.000 megawatt untuk lebih dari 200 juta orang.

"Jika kita ingin industrialisasi, menciptakan lapangan kerja, dan berpartisipasi secara signifikan dalam revolusi kecerdasan buatan global, kita harus berinvestasi secara agresif dalam energi dari sumber terbarukan ke solusi berbasis gas yang lebih bersih. Bayangkan bagaimana ekonomi Nigeria bisa menjadi dengan 100.000 megawatt energi yang andal dan terjangkau. Itulah skala transformasi yang kita butuhkan," katanya.

Elumelu meminta peran yang lebih kuat dari sektor swasta dalam penyediaan infrastruktur, dengan merujuk pada karya Transcorp dan Heirs Energies sebagai contoh bagaimana modal swasta dapat mengatasi tantangan publik.

"Kami sedang menghasilkan energi, mengekspornya melalui West African Power Pool, dan menggunakan gas dari operasi minyak kami untuk menggerakkan pabrik kami. Ini adalah Africapitalism dalam tindakan," katanya.

Africapitalisme, katanya, adalah keyakinan bahwa sektor swasta Afrika harus memimpin dalam menggerakkan transformasi ekonomi melalui investasi jangka panjang yang menghasilkan baik pengembalian ekonomi maupun sosial.

Tetapi untuk Africapitalisme berhasil, katanya, kemitraan publik-swasta yang kuat sangat penting.

"Pemerintah harus menciptakan lingkungan yang tepat. Sektor swasta harus membawa modal dan inovasi. Dan mitra pembangunan kami harus mendukung realitas Afrika - termasuk mengakui gas sebagai bahan bakar transisi yang layak di jalan kami menuju energi bersih," tambahnya.

Mengenai modal manusia Afrika, Elumelu menekankan bahwa tidak ada sumber daya yang lebih berharga daripada penduduk benua tersebut, terutama pemuda-pemudanya.

Afrika adalah benua yang paling muda di dunia, dengan lebih dari 60% populasi kami di bawah usia 35. Ini merupakan aset terbesar kami atau risiko terbesar," katanya. "Jika diberdayakan, pemuda kita dapat mengubah Afrika. Jika diabaikan, mereka bisa menjadi sumber ketidakstabilan.

Melalui Fondasi Tony Elumelu, katanya, lebih dari 24.000 pengusaha muda di seluruh 54 negara Afrika telah diberdayakan dengan modal awal yang tidak dapat dikembalikan sebesar USD5.000 masing-masing.

Yayasan ini juga telah melatih 1,5 juta pemuda dan memicu 1,2 juta pekerjaan. "Para pengusaha ini menciptakan lapangan kerja, membangun bisnis, dan mengubah kehidupan," katanya.

Untuk menutup pidatanya, Elumelu menyampaikan tiga pesan yang kuat.

Perkembangan Afrika adalah tanggung jawab kita. Tidak ada yang akan melakukannya untuk kita. Masa depan Afrika ada di tangan kita. Tidak ada yang akan membangun benua ini untuk kita. Kita harus memimpin," katanya. "Kekuatan itu segalanya. Tidak ada revolusi industri yang bisa terjadi tanpa listrik. Kita harus memprioritaskan energi. Tanpa kekuatan, tidak ada kemajuan.

Dan akhirnya, "Kita harus berinvestasi pada pemuda kita. Mereka bukan hanya masa depan kita, tetapi juga masa kini kita."

Ia memuji meningkatnya perhatian lembaga global terhadap Afrika, merujuk pada perannya di Dewan Penasihat IMF tentang Kewirausahaan dan Pertumbuhan serta menyatakan optimisme tentang penekanan kembali pada penciptaan lapangan kerja sebagai jalur menuju pembangunan berkelanjutan.

Ia juga memuji inisiatif 'Mission 300' Bank Dunia yang dipimpin oleh Presiden Ajay Banga, yang bertujuan untuk menghubungkan 300 juta orang Afrika dengan listrik

Afrika siap," kata Elumelu. "Mari manfaatkan momen ini dan membangun benua yang makmur dan berdaya sesuai yang diinginkan rakyat kita.

Disediakan oleh SyndiGate Media Inc. (Syndigate.info).

Posting Komentar

0 Komentar