Sepanjanghidup kita, cobalah pejamkan mata dan kenang semua yang telah berlalu, bantal apakah yang paling menyenyakkan tidur kita? Jawabannya hampir semuanya sama: "lengan dan bahu ibu kita."
Saat kita digendongnya atau dipangkunya, mata kita terlelap selelap-lelapnya sementara beliau memandangi wajah kita dengan tatapan kasih sayang dan mengelus kepala kita dengan elusan cinta penuh doa.
Sudahkah kita berbuat untuk menyenyakkan tidur ibu kita di saat masa tuanya yang sering disertai sakit? Ataukah kita masih sering membuat mereka tak nyenyak tidur karena hidup kita yang tak pernah bisa diatur dan senantiasa menjadikan hatinya hancur? Mari kita berdoa bersama semoga ibu kita senantiasa dalam dekapan kasih sayang Allah, berbantalkan hikmah berselimutkan maghfirah.
Sudahkah kita berbuat untuk menyenyakkan tidur ibu kita di saat masa tuanya yang sering disertai sakit? Ataukah kita masih sering membuat mereka tak nyenyak tidur karena hidup kita yang tak pernah bisa diatur dan senantiasa menjadikan hatinya hancur? Mari kita berdoa bersama semoga ibu kita senantiasa dalam dekapan kasih sayang Allah, berbantalkan hikmah berselimutkan maghfirah.
Sepanjang hidup kita, cobalah buka kenangan hidup kita sambil pejamkan mata, saat dengan siapakah kita merasa paling aman dan nyaman? Jawabannya hampir semuanya sama: "saat tangan kita digandeng ayah kita." Kita sangat merasa aman di sisi beliau, nyaman bepergian dengan beliau tanpa rasa takut dan khawatir karena yakin akan kebapakan dan ketulusan beliau untuk berkorban demi kita.
Sudahkah kita berbuat untuk menyertai beliau di masa tua beliau ketika untuk berjalan saja membutuhkan pendamping terutama dari anak-anaknya yang tersayang yang dibesarkannya sepenuh hati? Ataukah kita masih saja menyibukkan mereka dengan tugas baru yang tak sepentasnya lagi dibebankan kepada beliau?
Marilah kita berdoa semoga ayah-ayah kita adalah kekasih-kekasih Allah yang senantiasa diberikan rasa aman dan damai dalam hidupnya dan di dalam alam kuburnya.
Saya tulis status ini dengan tetesan air mata mengenang kebaikan dan kesabaran kedua orang tua saya dalam membesarkan dan mendidik saya. Semoga apa yang saya lakukan yang diterima sebagai kebaikan oleh Allah adalah menjadi aliran pahala untuk kedua orang tua saya. Doa yang sama semoga dilantunkan oleh para pembaca untuk orang tuanya masing-masing.
Sudahkah kita berbuat untuk menyertai beliau di masa tua beliau ketika untuk berjalan saja membutuhkan pendamping terutama dari anak-anaknya yang tersayang yang dibesarkannya sepenuh hati? Ataukah kita masih saja menyibukkan mereka dengan tugas baru yang tak sepentasnya lagi dibebankan kepada beliau?
Marilah kita berdoa semoga ayah-ayah kita adalah kekasih-kekasih Allah yang senantiasa diberikan rasa aman dan damai dalam hidupnya dan di dalam alam kuburnya.
Saya tulis status ini dengan tetesan air mata mengenang kebaikan dan kesabaran kedua orang tua saya dalam membesarkan dan mendidik saya. Semoga apa yang saya lakukan yang diterima sebagai kebaikan oleh Allah adalah menjadi aliran pahala untuk kedua orang tua saya. Doa yang sama semoga dilantunkan oleh para pembaca untuk orang tuanya masing-masing.
0 Response to "Sudahkah Kita Berbuat Terbaik untuk Orangtua?"
Posting Komentar