Perjuangan Siti dari Jual Kerupuk Sampai Jadi Penulis Cerpen Bahtiar Rifa’i

7207b6be-a6fb-4d5a-8cbb-6c1cb59bec0a_43

Tapi kini Siti Sahauni yang memiliki nama pena Sauni Ahwa sudah menghasilkan 8 buku. Ada cerita pendek, cerita perjalanan sampai karya bersama dari anak-anak lulusan lembaga Rumah Dunia.
“Sebelum jualan kerupuk, saya ngerongsok, pemulung, mulai dari kelas 1 SD. Waktu itu sedang naik daun barang bekas,” kata Siti bercerita kepada detikcom di Kota Serang, Jumat (21/4/2017).
Waktu duduk di kelas 3 SD tahun 2002, Siti mengenal Rumah Dunia yang kebetulan berdiri di kampungnya di Ciloang, Cipocok Jaya, Kota Serang.
Buku yang disediakan Rumah Dunia di depan rumah penulis Gol A Gong, membuat Siti mulai tertarik dengan dunia tulis menulis. Salah satu anggota keluarga sempat menentang dirinya bercita-cita menjadi penulis.
“Mulung selesai saya jualan kerupuk antar kompleks. Karena pengen nabung buat masuk sekolah,” sambung Siti anak penjual ikan ini.
Hasil tabungannya digunakan Siti untuk sekolah. Usai lulus SMA, Siti kemudian bekerja ke Jakarta. Ia kembali lagi ke Serang begitu mendapatkan beasiswa sebagai penjaga Taman Baca Masyarakat di sebuah mal di Serang. Upah menjaga taman baca ia gunakan sebagai biaya kuliah.
“Saya ngedown mau nerusin kuliah bagaimana, saya nggak nyerah. Tapi Allah berkehendak lain,” imbuhnya.
Berkat kerja kerasnya, Siti saat ini sudah menulis beberapa buku dan cerpen. Beberapa judul buku karyanya antara lain Mantra Cemara, Kunang-kundang dalam Pelukan dan buku kumpulan penulis yang bekerja sama dengan Kemendikbud berjudul Cinta dan Sepenggal Kisah.
Di momen hari Kartini, Siti menyebut perempuan harus memiliki cita-cita. Tidak ada lagi perbedaan antara perempuan dan lelaki asalkan punya niat dan kerja keras.
“Semua perempuan sekarang bisa bermimpi yang sama, boleh bermimpi setinggi-tingginya,” tuturnya.

Related Posts :

0 Response to "Perjuangan Siti dari Jual Kerupuk Sampai Jadi Penulis Cerpen Bahtiar Rifa’i "

Posting Komentar