Sekali kayuh dua tiga pulau dilalui.
Kemarin sempat bantuin hajatan seniman Jawa Timur ketika ngurus ini itu di Jakarta, sekalian mampir ke Jogja meneruskan urusan komunitas seniman. Lalu sambil jalan, motong jalur kearah Ponorogo dan langsung ke Blitar.
Ketika tiba dikota Blitar, menyempatkan diri mampir ke Pesarean Pangeranan Gebang, Blitar. Setelah selesai main main ke Kadipaten Blitar, menengok ruang Pusaka Kadipaten Blitar. Diruangan ini menyimpan pusaka warisan Bupati Blitar terdahulu sejak jaman KPH Warsokoesoemo dan KPH Sosrohadinegoro dstnya. Ruangan itu cukup luas dan tidak kecil amat, sebuah ruangan tertutup tanpa jendela. Didalamnya ada lemari menyimpan pusaka keris dan tombak dll. Ada satu item yg berbeda yakni ada satu kursi tua. Kursi ini diberi selendang putih memanjang disandarannya. Menurut cerita kursi ini adalah yang dulu biasa dipakai duduk oleh Bupati Blitar KPH Warsokoesoemo, lalu dipakai oleh Bupati Sosrohadinegoro dstnya. Kata jurukunci ruang pusaka ini, kursi itu gak boleh diduduki, orang umum gak boleh memakai kursi itu sambil menjelaskan alasannya. Lumayan unik ceritanya :-)
Kota Blitar lebih dikenal dengan keluarga presiden Soekarno. Ditempat ini juga dimakamkan Proklamator itu. Biasanya wisatawan datang kekota ini memang mau pergi ziarah kemakam Bung Karno. Kota Blitar adalah kota kecil yang cukup menyenangkan, jalannya lebar lebar. Salah satu kota yang lumayan tua berkembang sejak era 1800 awal dan masih terjaga hingga kini beberapa aset sejarahnya diantaranya Kadipaten Blitar dan pemakaman keluarga Pesarean Pangeranan Gebang ini. Sejarah Blitar banyak ditulis orang, dan mudah ditemukan di google *** hsgautama.blogspot.com
http://hsgautama.blogspot.co.id/2014/02/cerita-lain-kelud-2-blitar-dan-cerita.html
Kemarin sempat bantuin hajatan seniman Jawa Timur ketika ngurus ini itu di Jakarta, sekalian mampir ke Jogja meneruskan urusan komunitas seniman. Lalu sambil jalan, motong jalur kearah Ponorogo dan langsung ke Blitar.
Ketika tiba dikota Blitar, menyempatkan diri mampir ke Pesarean Pangeranan Gebang, Blitar. Setelah selesai main main ke Kadipaten Blitar, menengok ruang Pusaka Kadipaten Blitar. Diruangan ini menyimpan pusaka warisan Bupati Blitar terdahulu sejak jaman KPH Warsokoesoemo dan KPH Sosrohadinegoro dstnya. Ruangan itu cukup luas dan tidak kecil amat, sebuah ruangan tertutup tanpa jendela. Didalamnya ada lemari menyimpan pusaka keris dan tombak dll. Ada satu item yg berbeda yakni ada satu kursi tua. Kursi ini diberi selendang putih memanjang disandarannya. Menurut cerita kursi ini adalah yang dulu biasa dipakai duduk oleh Bupati Blitar KPH Warsokoesoemo, lalu dipakai oleh Bupati Sosrohadinegoro dstnya. Kata jurukunci ruang pusaka ini, kursi itu gak boleh diduduki, orang umum gak boleh memakai kursi itu sambil menjelaskan alasannya. Lumayan unik ceritanya :-)
Kota Blitar lebih dikenal dengan keluarga presiden Soekarno. Ditempat ini juga dimakamkan Proklamator itu. Biasanya wisatawan datang kekota ini memang mau pergi ziarah kemakam Bung Karno. Kota Blitar adalah kota kecil yang cukup menyenangkan, jalannya lebar lebar. Salah satu kota yang lumayan tua berkembang sejak era 1800 awal dan masih terjaga hingga kini beberapa aset sejarahnya diantaranya Kadipaten Blitar dan pemakaman keluarga Pesarean Pangeranan Gebang ini. Sejarah Blitar banyak ditulis orang, dan mudah ditemukan di google *** hsgautama.blogspot.com
http://hsgautama.blogspot.co.id/2014/02/cerita-lain-kelud-2-blitar-dan-cerita.html
0 Response to "Pesarean Pangeranan Gebang Blitar, Menengok Ruang Pusaka Kabupaten Blitar"
Posting Komentar