Mimpi yang belum tercapai: mempunyai armada rescue yang solid

Jika dibilang ada cita cita saya yang belum kesampaian maka saya akan katakan bahwa saya mimpi bisa menggandeng beberapa belas perusahaan raksasa kaya dinegara ini dan menggabungkan dana mereka untuk membuat tim SAR terintegrasi yang tangguh  untuk keperluan masyarakat korban bencana. Mimpi ini ada sejak bencana Tsunami Aceh, sejak itu ada hasrat ingin menjadi manager armada rescue yang mumpuni. Bencana besar pertama kali saya lihat mata kepala dalam karir saya sebetulnya saat tsunami di Maumere NTT di tahun 90an, lalu berlanjut kepuluhan disaster spot lainnya selama belasan tahun kedepan, saya spt menjadi wartawan spesialis bencana disepanjang karir saya.
Tim terintegrasi ini saya katakan sebagai: "tim rescue spesialis 10 hari". Mempunyai armada truk dan belasan mobil peralatan yang tangguh tepat guna canggih, tim yang solid, dan bergerak cepat masuk duluan kewilayah bencana, intinya kami adalah tim pelopor lebih dulu masuk disana sebelum yang lainnya tiba dan jauh sebelum bantuan skala nasional tiba dilokasi bencana tsb. Tugas utamanya adalah: membantu survivor korban disana agar bisa bertahan hidup dan menekan angka kematian di 10 hari pertama.
Dalam pengalaman saya yang sudah 25 tahun kenyang melihat bencana alam atau non alam (kerusuhan brutal dll), hitungan 10 hari pertama itu adalah vital sekali. Disitulah dimana korban mengalami kesulitan paling berat melewati 10 hari pertama, ini masa paling bahaya dan menentukan mati hidup survivor. Dimasa 10 hari itu tim solid ini harus masuk membereskan masalah mendasar yakni : komunikasi backup untuk aparat terkait, sanitasi-kesehatan, air minum, pakan, medis, dan rumah sementara untuk membantu penduduk hidup. Lewat dari 10 hari dan bantuan sudah datang dari segala penjuru negeri, maka tim ini segera berkemas dan pulang. Saya memang maunya cuma spesialis 10 hari pertama saja, disitulah tingkat kesulitan paling berat dan paling susah, bantuan lain belum ada hanya tim inilah yang menjadi pelopornya. Penanganan yg cepat mulai sejam duajam setelah bencana hingga 10 hari akan menentukan hidup mati dan keselamatan korban dilokasi bencana. Tim ini menjadi ujung tombak membereskan masalah survival dilokasi bencana sembari menunggu bantuan nasional besar besaran tiba pada hari ketiga dan keempat setelah "bum" hari pertama bencana menerjang.

Cuma mimpi saja, mungkin memang tidak akan terwujud karena mencari semacam pendonor gabungan dari  beberapa belas perusahaan raksasa bukan soal mudah. Separuhnya adalah kerja profesional dan pengalaman kolektif, dan separuhnya lagi ini memang panggilan hati, memang tidak semua orang akan paham hal spt ini, tidak semua org akan suka menangani hal spt ini. Melihat bencana banjir di Jakarta baru baru ini, saya kembali ingat dengan cita cita  yang belum kesampaian ini dan mungkin saja tidak akan kesampaian sampai akhir hayat. Indonesia seharusnya memang mempunyai tim RESCUE independen yang solid karena negara ini rawan bencana dan kondisi geografis yang lumayan sulit. Indonesia harus jadi negara termaju dalam kemampuan SAR dan Medivac karena kondisi alam kita mmg khas, kita harusnya menjadi negara rujukan terbaik didunia. Wajar rasanya jika pihak swasta juga ikut membentuk tim solid selain tim lainnya bentukan resmi pemerintah.

List peralatan dalam mimpi itu al:
- 1 unit mobil satcom konek dengan satelit, satu set alat radio komunikasi jarak pendek dan jauh
- 2 unit mobil penjernihan air minum
- 2 unit mobil dapur umum dan semua perlengkapannya
- 2 unit truk peralatan genset kapasitas besar plus dengan peralatan lightingnya
- 1 unit mobil dg battere dan panel tenaga surya
- 1 unit mobil rumah sakit mini plus dengan tenda dan perlengkapannya
- 2 truk serba guna untuk angkut pindah semua peralatan
- Sekian mobil utilities dan jeep 4x4 serba guna
- Puluhan crew siap dilepas kapanpun dan dimanapun

Mimpi tetaplah indah, ini sebuah penyemangat hidup. Dalam hidup tdk melulu cari uang memperkaya diri, ada bagian yang harus diberikan kepada pihak lain yg kesusahan, bukan begitu?
Jika kesampaian maka itu anugrah, dan jika tidak maka yaa takdirnya memang gak kesana artinya :-)

Foto dari sini:  1   2   3   4




0 Response to "Mimpi yang belum tercapai: mempunyai armada rescue yang solid"

Posting Komentar